RI-Malingsia Bridge…. The World's Longest Bridge will be…!!



May be some of you already know about this. Relationship between Indonesia and Malingsia is not good today but both Indonesian and Malingsian governments plan to build a bridge which is going to link their countries. just for info you should go here : Jual Beli Paypal

This bridge will connect Malacca (Malingsia) and Dumai (Sumatera).



Surely this project will impact to profit both countries and also can faster social economic development between Indonesia and Malingsia.

but first you must read this :
Jual VCC hope this will help you.

According to Najib statement (Malaysian Prime Minister) this bridge will cost at least $11 billion or Rp6 trillion.












For now both countries are looking for some foreign investors to donate this project.

Summary

Name : RI-Malingsia Bridge
Length : 52 km
Contributor : In process
Place : Malacca strait
Connect : Malacca (Malingsia) to Rupat Island (Sumatera) to Dumai (Sumatera)
Cost : $11 million = Rp. 6 trillion








Should RI accept this project against Malingsia????

Will this bridge claimed one-side further by Malingsia????





22 comments:

September 4, 2009 at 12:01 AM Freelance Finance said...

wa'alaikumsalam bu :f:

wah pic nya kan baru design bu, proyeknya kan blon jadi, pic nya saya ambil dari sumber lain bu :m:

September 4, 2009 at 12:02 AM Freelance Finance said...

@Morika:

i dont knw,, but both countries look very serious to develop this project...

thx y for comment :j:

September 4, 2009 at 7:58 PM Ferie said...

Wah, good project!!.
Semoga orang riau lebih mudah berhubungan dengan malaysia. hehehe,,,

September 4, 2009 at 11:18 PM Raha said...

hmmmm, apa kesenjangan Indo-Malay sekarang bakal bikin proyek ini ga jadi rampung ya???

kayanya megah banget ya jembatannya, tp apa ga sebaiknya dipending dulu itu jembatan? kayanya mahal bgt, ga sebanding ama manfaatnya.

September 5, 2009 at 3:54 AM Freelance Finance said...

@Ferie:

makasih mas dah komen :f:

semoga hubungan kedua negara juga jadi akur lagi deh ya :n:

September 5, 2009 at 3:57 AM Freelance Finance said...

@Raha:

menurut para ahli katanya dengan dibangunnya jembtan RI-Malingsia bakal menguntungkan kedua belah pihak... keuntungnnnya juga gak kecil mas :f:

jadi mungkin aja emang biayayanya mahal banget tapi balik modalnya paling cepet lah,, hehhe :e:

September 5, 2009 at 10:08 PM Anonymous said...

waduh..enak di malaysia gag enak di kita...ntar makin gampang aje akses masuk indo..ntar semua yg dya tempatin diambil jadi hak milik negara mereka lagi..haduh2..
trus pekanbaru jadi bagian dari malaysia lagi..hihihi..najong amit2 deh..
kalo mao bangun yah malaysia yg harus bayar,jangan mau 50:50..abis nantinya kebanyakan rugi di kita.. nta makin kesebar aje pengetahuan tntang budaya Indonesia trus mereka mulai kumat gilanya trus ngaku2 deh semua milik mereka. dasar negara clamitan gag bsa liat sesuatu bagus dikit punya negara orang..amit2 deh..!!

September 11, 2009 at 11:15 AM Anonymous said...

dasar blog pemusuh.. pemerintah kalian kok kalau bisa tembak.. udah ditembak mampos semua

September 11, 2009 at 12:43 PM Freelance Finance said...

@anonymous:

maksud situ apa? :a:

September 17, 2009 at 4:56 PM Anonymous said...

berita terbaru: setalah gara gara bergaduh Si Kakak bandel dan si Adik bengal, jambatan ini di teruskan, tapi bajetnya udah di perkecilkan. kedua pihak setuju bikin jambatan kayu sama buluh runcing aja

September 17, 2009 at 4:59 PM Anonymous said...

Saya masih teringat TKI di saudi, dan di timur tengah yang lain, di seksa, di ikat dan di jadikan hamba seks. Saya teringat TKI di singapura yang di kurung bagai binatang, diberi makan babi walaupun islam. Tiada pula Ganyang Arab atau Ganyang Singapura. Saya masih teringat Pelajar Indonesia di Australi di ludah, di cerca, atas masalah di timur leste. tiada pula ganyang Australi. Saya teringat, tentera laut indonesia masuk ke kawasan malaysia, di ambalat, 13 kali, tiada pula malaysia mengutarakan ganyang indonesia. Sudah terbukti, lagu ternag bulan itu asalnya dari perancis, di mashor kan oleh kelasi kelasi kapalnya beratus tahun dulu, tiada pula saya dengar pembetulan di media indonesia. Sudah terbukti, discovery channel suah meminta maaf atas kesilapan yang mereka buat mengenai tarian pendet, senyap sepi media indonesia. SEBENARNYA APA yang kalian mau, bukan perkara perkara ini dong. ada yang tersirat dan tersembunyi, dan permainan yang sangat kotor.

September 17, 2009 at 5:00 PM Anonymous said...

wahai para indonesians, jangan khuatir. orang malingsia malingshit yang di hina kamu itu, yang sangat jahat itu; masih waras, dan terang penglihatannya. saudara saudaramu TKI di sini masih bisa meraya kan hari raya dengan tenang dan tenteram. saudara saudara saudra TKI mu disini masih bisa perbuka puasa dan bertahajjud bersama. walaupun begitu kuat kamu menghendaki kematian, kemusnahan, kehancuran, kami di bumi sang malingsia. kalau boleh, mau dibunuh semuanya. kami di maling shit ini, sudah matang, dan sudah melalui pahit maung, hidup mati, di hina di injak injak beratus tahun, dari jaman portugis, di lacurkan ke jaman british, kemudian zaman di rogol jepang, kemudian jaman di perkosa kominis, dan kemudian, zaman di ganyang indonesia. kami bekerja keras untuk berjaya dan makmur. kami pentingkan kesederhanaan dalam emosi dan perasaan. kami cukup bersedia, mengutamakan pelajaran dan ilmu, supaya tidak dipermain kan oleh sebarang musuh dari luar dan dari dalam. kami sangat bersedia. buluh runcing, kami jadikan ketupat dan lemang untuk berhari raya. tidak perlu kami di ajar bagai kanak kanak. bukan kami yang kurang ajar sama kamu, tetapi, kamu sangatlah kurang ajar pada kami, di negeri maling shit di sini. kerajaan kami tidak takut untuk minta maaf, apa kamu pernah minta maaf? jauh sekali. di bumi hina malingshit maling sia ini lah, jutaan saudara saudaramu menumpang teduh, mencari rezeki. masyarakat hina malingshit ini lah, yang senyum dan bersahabat dengan saudara saudara mu di sini seperti saudara sendiri. Para pak polisi zalim di sinilah, yang menutup sebelah mata, membenarkan yang illegal masuk, di pantai pantai malingsiah, setelah melihat bot bot yang datang itu dipenuhi anak anak dan wanita yang cuba mencari rezeki. jangan meludah kelangit….

September 17, 2009 at 5:03 PM Anonymous said...

mudah aja dong. memang penting nasionalis dalam diri. untuk pasti ke sorga, bila di tanya malaikat mungkar dan nangkir nanti, maa robbuka, wa imamuka? jawab saja dengan pancasila. pasti ke sorga. nasionalis menghalalkan darah saudara se-agama. semeja sama yang kufur, sebantal sama yang musrik, seperut sama yang munafiq. sama hilai ketawanya sama dengan iblis laknatullah. putuskan silaturrahim antara sesama saudara islam, Allah putuskan talian kamu dengan Nya. Hunuskan pedang mu ke dada saudara sesama islam, Allah haramkan sorgaNya ke atasmu. Biar mati di-aniaya, dari mati meng-aniaya. Aku pilih Allah, aku degan agama ku, kau dengan agama mu. Kul Yaa Aiyyuhal kafirun….Dunia ini sementara, tiada ertinya, dan tiada akan aku perjudikan, tiada akan aku pilih, menggantikan yang lebih kekal.

September 17, 2009 at 5:04 PM Anonymous said...

thats why, indonesia, inspite of its rich resources, and huge population, cant get far, in the global scenario. They, as people, are their own worst enemy. The politics and leaders are champion in playing with its people’s emotions, and sentiments, rather than focusing in channeling the people’s energy, enthusiasm, spirits, towards nation building programmes and efforts. Patriotism has ben set & defined on how well you shouted and demonstrate, not so much on how well you research, you build, you invent, you trade, you innovate. The leaders know only too well, that due to poverty and poor education, the masses still believe in black magics, myths, ghosts, human super powers, and not much open global and scientific minds. You cant expect much, since the leaders are virtually from same line of ex-leaders of corrupt manipulators; ex army generals (who were very corrupt when in power), old school leaders (either linked to sukarno, or suharto, old schools), children & relatives of dictators, etc. No new blood of reasons and intellects. This is the disadvantage when a country has big gap, between the super rich and the super poor. they need to develop more middle class, the moderating factors, a critical ingredient in any successful & stable social structure. UNless, they, as a people, can overcome these balls & chains, that imprisoned & dragged them down; they, as people, are not really free people. Easily swayed, manipulated, played, by their own leaders, like pawns. Like puppets with strings. Better education can help in this. Better distribution of wealth and rejuvenated internal economic activities, enjoyed by all, can help solve this. They do have every reason, to set themselves free. From their own selves. they have to be very brave & face the mirror. If they can find the formula to get out of this velvet traps, they have every ingredients needed to become a great nation and potentially a world power to be reckoned with. INdonesia, need a good leader. Not just another charismatic personality like sukarno, (hitler was a charismatic fella too, a great orator as well), not another corrupt general, not another children of elitist group, but a proper representation of ordinary people, well balanced intellectual, and global thinker. If charisma is needed, it is more of gandhi’s, a uniting peace loving leader, or hamka like personality, rather than a stalin, or mao tze tung type of one man show, kill all, charismatic dictators. After suharto, habibie was almost excellent new blood. Strange that indonesia then change to daughter of dictator, and another guy who is popular for sleeping in office. If that was reformasi, it certainly does not look any better than previous ones. For now, SBY is the nearest to such great potential, to drive indonesia to global greatness, compared to all other candidates, and he can pave way for the coming of better ones. Indonesia, wake up. Windows of opportunity are not always there waiting for you. Your best of friends, may not be the ones who say and do what you like to see or hear, but, who will tell you what you really are. Like mirrors. If you ugly, the mirror will tell you that you are ugly. Like medicines, its bitter, but it cures. Wake up, or, you are going towards self destruction. It wont be external factors that destroy you

September 18, 2009 at 1:51 AM Freelance Finance said...

Permasalahannya bukan hanya TKI saja Saudaraku. negaramu seakan-akan ingin mengalihkan permasalahan "Pencurian" ke masalah TKI, dengan kata lain ini adalan pemindahan subject dari Negara kalian ke Negara Indonesia.

kalau permasalahannnya hanya TKI ,pemerintah Indonesia sudah menyiasatinya dengan melakukan perundingan-perundingan dengan pemerintah kalian.

permasalahannya disini sudah berapa kali kalian "berusaha/berupaya" menginjak-injak harga diri kami sebagai bangsa berdaulat?!

selain TKi yang disiksa, tanah kami pun hendak kalian rampas!

ini BUkan hanya masalah TKI!!

namun juga masalah kedaulatan...

kalian boleh berkoar-koar masalah agama, dan saya juga mengakui Pancasila bukanlah ideologi yang Haq sebagai seorang islam.

saya juga tahu Membunuh sesama muslim itu haram. namun apa kalian tidak BERKACA?

kalau kalian yang mengaku negara JIRAN yang katanya disebut-sebut sebagai negara islam, kenapa hati kalian PICIK? kalian TAMAK dan LICIK?ingin menguasai assets Indonesia untuk kepentingan kalian sendiri?

kalian mengincar Blok Ambalat untuk memajukan perusahaan PETRONAS kalian, mengklaim Budaya Indonesia untuk Mempromosikan negara kalian.

Apa seperti ITu orang Islam??!!!

Sebutan Malingsia atau malingshit atau GANYANG MALAYSIA itu hanyalah sebutan sebagai bentuk penolakan terhadap aksi-aksi kalian kepada kami.

sebelum masalah pulau sipadan-ligitan apakan kami pernah memanggil kaian dengan MAlingsia???
tidak pernah!!!

dengan kata lain kalianlah yang memulai bangsa indonesia memanggil kaian dengan sebutan itu.

kalian harus berkaca!

kami juga cinta DAMAI. siapa yang suka perang???
namun jika terus-terusan seperti ini perang adalah jalan terakhir.

kita sama-sama Muslim.
jangan bawa-bawa ideologi negara. Indonesia dengan pancasila, lalu malaysia apa?
Malaysia juga negara DEMOKRASI, ideologi mereka pun tidak sempurna ideologi ISLAM.

kita sama-sama dengan ideologi yang salah..

lebih baik berkaca secara Individu...

kalau kalian mengakui sebagai Muslim, tanya sama diri kaian apa pantas Malaysian mencuri Pulau-pulau di indonesia?? mencuri Budaya Indonesia? Mencuri Kedaulatan Indonesia??

September 22, 2009 at 5:53 PM Anonymous said...

gunakan tenaga, semangat, daya kreatif mu, bukan untuk menjerit jerit berdemonstrasi membakar bendera, tapi, gunakan lah untuk mengganyang kemiskinan dinegara mu. salurkan lah tenaga nasionalis kamu, untuk membangunkan negara, membuat penyelidikan, memperkukuhkan kestabilan dan ketenteraman negara, dan mempertingkatkan ilmu pelajaran untuk semua lapisan miskin kaya, agar tidak mudah dipermainkan oleh ketua ketua dan pemerintah yang korrup. Memang lebih mudah berdemonstrasi, dari bekerja keras, membangunkan diri, keluarga, jiran tetangga, dan masyarakat. Gunakanlah tenaga mu, api kemarahan mu, untuk membela dan membantu anak anak miskin yang ngga punya rumah, mengemis, di jalanan dan di kota kota. Hantarlah para cendiakawan mu, para relawan mu, mendidik dan membentuk mereka agar dapat sama dengan masyarakat yang lain. Inilah harga dan erti yang sebenarnya untuk berjaya dan merdeka. membakar bendera, mencari dan menakut kan rakyat dengan momok hantu ancaman luar, adalah satu kebodohan, yang mengaibkan di mata dunia. Bangunlah Indonesia, Perangi Musuh Dalaman mu, Ganyang Kebodohan mu, Lihat diri di cermin. Yang Manis itu tidak semestinya madu, yang pahit itu tidak semestinya racun. Yang Manis itulah Racun, yang Pahit itulah Obat. Jangan di bicarakan tentang jalan terakhir, iaitu perang.

September 22, 2009 at 5:57 PM Anonymous said...

I think its is pretty stupid, for any indonesian, to believe, and to assume, that the general population of malaysia, is consciously aware & interested in "stealing" indoensia culture. Me, for one, is totally unaware and uninterested in the pendet dance, until this sweeping malaysia calls.

September 22, 2009 at 10:56 PM Freelance Finance said...

@anonymous:

wah masukan yang bagus...
terima kasih masukannya... yang anda sebutkan tadi itu memang masalah2 yang ada di dalam negeri indonesia,, tapi sebelum2nya pun pemerintah kita sudah menyalurkan daya kreatifitas, tenaga,dan semangat dalam menyalesaikan masalah tersebut tapi untuk melakukannya tidak semudah membalikan telapak tangan... terlebih Indonesia mempunyai 200 jutaan penduduk.

di Malaysia kenapa jumlah pengangguran meninggkat????

karena mereka terlalu berlebihan mengambil TKI dari INdonesia sehingga perkerja dalam negeri terabaikan dan jadilah pengangguran, saya rasa pemerintah kalian juga sudah melakukan upaya kan untuk menyelesaikan itu semua? tapi seperti yang saya bilang itu gak semudah membalikkan telapak tangan. meskippun penduduk malaysia gak ada setengahhnya penduduk indonesia cuma sekitar 20 jutaan.

btw masukan yang bagus.... kita lebih baik saling instrokpeksi masalah dalam negeri kita masing-masing... disini yang di bicarakan bukan masalah dalam negeri tapi masalah luarnegeri hubungan antara negara ente dengan negara ane.

September 22, 2009 at 11:00 PM Freelance Finance said...

@annonymous:

owh really??
prove me/us (indonesian) if u are not really interested to steal Indonesian culture????

rasa sayange song?
reog Ponorogo?
Blok Ambalaat?
Rendang?
Batik?
Sipadan Ligitan island?

i think u know all those things..
dont pretend you didnt knw anything....

September 22, 2009 at 11:02 PM Freelance Finance said...

Btw for those who leave a comment here please put your name, or u r not brave enough????

October 1, 2009 at 6:19 PM Anonymous said...

waduh, kasian melihat bencana di padang. sedih melihat kanak kanak dan yang lemah kehilangan segalanya. biasanya di malaysia, apabila ada bencana sedemikian rupa di indonesia, secara otomatis, sekolah sekolah, masjid masjid, siaran siaran televisi dan suratkhabar, serta para pekerja , yang kaya dan yang miskin, akan segera membuka dan mengutip dana untuk membantu segera. tenaga manusia juga di hantar untuk menambah kan bantuan. tetapi mungkin kali ini agak berbeda. setelah sweeping malaysia, panggilan jihad menghapuskan malaysia, mungkin menyedarkan kebanyakan rakyat malaysia, ngga perlu bertepuk sebelah tangan. perasaan bersaudara, serumpun, itu hanya impian kosong sahaja. indonesia ngga mau uang dan bantuan dari sang maleng dari malengsial. “…dari pada jadi separatis mending jihad lawan malaysia ….lebih terhormat……mari kita bela negara……..ganyang malaysia………malaysia negara yang tak punya malu……negara pembajak……”

October 1, 2009 at 7:54 PM Freelance Finance said...

Panggilan Jihad melawan malaysia itu dikampanyekan oleh sebagian kelompok di Indonesia, tidak semuanya setuju....
sya pribadi menyampaikan protes sya kepada malaysia hanya dalam bentuk tulisan bukan "jihad" atau semacamnya.

masa jihad dilakukan sesama muslim??

kita tidak pernah mengatakan tidak akan menerima bantuan dari negara kamu...(disini (diblog saya) bentuk protes hanya dalam tulisan ataupun sindiran,
kita tidak mengatakan menolak apapunn hibah atau bantuan dari kalian.

tolong dibedakan.

Post a Comment